Pencuri Kambing di Merapi

Hewan ternak mati tersapu awan panas (AP Photo/Trisnadi)

Di tengah kepedihan dan kesusahan warga di sekitar lereng Gunung Merapi, masih saja dimanfaatkan segelintir orang untuk menjarah hewan-hewan ternak yang ditinggal mengungsi. Termasuk menggasak wedhus atau kambing, bukan wedhus ‘awan panas’ gembel.
Para pelaku bahkan nekat menerjang kawasan yang sebelumnya dilarang oleh pemerintah karena berbahaya akan ancaman awan panas. Hewan ternak para warga yang ditinggal pengungsi pun langsung dijarah dan mereka kumpulkan di balai desa, kemudian diangkut menggunakan truk.
“Kami berhasil membekuk satu orang tersangka yang bernama SGY alias Pete. Sedangkan dua tersangka lainnya berhasil lolos,” kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pujiastuti kepada VIVAnews.com, Minggu 7 November 2010.
Anny menjelaskan kejadian itu berawal saat para pelaku mendatangi dusun Bronggang, desa Argo Mulyo, Sleman, kemarin siang. “Mereka langsung mencuri 21 kambing dan 5 ekor sapi yang ditinggal pemiliknya untuk mengungsi,” jelas dia.
Namun sial bagi para pelaku, aksi itu diketahui petugas kepolisian. Sebelum mengangkut hewan-hewan hasil curian itu, mereka mengumpulkan di balai desa.
“Saat itu ada petugas relawan dan polisi yang tengah melakukan evakuasi di dusun yang diterjang awan panas itu,” imbuhnya. Kecurigaan dari petugas pun muncul, ketika melihat ternak warga yang dikumpulkan dan rencananya akan diangkut menggunakan truk.
Berdasarkan keterangan pelaku yang berhasil ditangkap SGY alias Pete, warga Karangnongko, Klaten. Ia dan kedua kawannya mengaku mengambil kesempatan untuk menjarah ternak warga yang sebelumnya telah ditinggalkan mengungsi. Padahal dusun itu merupakan daerah steril yang harus dikosongkan.
“Mereka memang nekat, meskipun menengetahui bahaya terkena awan panas ketika mencuri,” tutur Anny. Kemungkinan pelaku menggunakan jalur “tikus” untuk bisa sampai ke dusun yang mana akses utamanya telah dibarikade petugas agar tidak bisa dilalui warga.
Ia pun meminta para pengungsi untuk tidak khawatir terhadap hewan ternaknya yang dicuri oleh kawan penjahat. “Kami pasti akan lakukan pengawasan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigjen Polisi Odang Sutarsa menegaskan akan melakukan tindakan tegas terhadap para pengungsi yang masih ngotot untuk kembali ke desanya hanya untuk memberikan makan hewan ternaknya.
“Daerah yang 20 Km sangat berbahaya, jadi pasti akan kita cegah, kalau perlu dengan cara dipaksa untuk segera kembali ke pengungsian atau tempat yang aman,” ujar Odang saat berbincangan dengan VIVAnews.com di tempat pengungsian GOR Maguwoharjo.
Ia meminta pengungsi untuk bersabar menunggu kondisi merapi normal kembali. “Kalau sudah normal pasti diperbolehkan kembali ke rumah. Namun kondisi sekarang belum memungkinkan. Kami lakukan itu, demi keselamatan dan menghindari adanya korban jiwa,” pungkasnya. (hs)•

VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar